Berawal dari Hobi Belanja, Khoirun Nisa Buka Butik & Kembangkan Li Scarf
Fashion.Highlight.ID – Berbelanja aneka pakaian menjadi salah satu kegemaran Khoirun Nisa. Namun wanita kelahiran Magelang, 10 April ini merasa bahwa kegiatan mengoleksi baju itu bersifat konsumtif.
Lulusan Pendidikan Magister Studi Islam Universitas Islam Indonesia (UII) ini lalu menyalurkan hobinya berbelanja ke arah yang lebih positif. Ia pun berbelanja aneka pakaian merek lokal untuk dijual kembali secara retail di butiknya yang bernama Griya Bin Nawawi, dibuka pada tahun 2008.
Dalam perkembangannya, wanita yang biasa dipanggil Irun Maulana ini mengembangkan sebuah brand jilbab lokal yang berdiri tahun 2019. Irun menamakan mereknya Li Scarf yang lebih fokus menjual Jilbab printing motif. “Kemudian, motifnya itu dikembangnkan menjadi kain, tas, dan aksesoris lainnya,” jelas Irun kepada Fashion.Highlight.ID.
Menurut Irun, Li Scarf yang awalnya menargetkan masyarakat sekitar Purworejo mengalami perkembangan yang sangat pesat. “Tetapi karena pada pandemi, kami memulai mengoptimalkan penjualan online sehingga bisa tersebar ke seluruh indonesia bahkan di mancanegara,” sambungnya.
“Keunikannya ada pada motif yang belum ada di pasaran seperti jilbab motif koran arab yang pernah booming sekali sampai dibuat tiruannya. Menggunakan kain UWR ultrasoft water resist yang nyaman,” jelasnya.
Mengandalkan pemasaran online, Li Scarf juga memanfaatkan endorsement dari selebgram dan artis, iklan Facebook, giveaway, dan lainnya. Sementara pemasaran offline dilakukan dengan mengikuti berbagai event maupun fashion show. “Platform kami ada di web, Shopee, Tokopedia, Blibli.com dan berbagai media sosial termasuk @li.scarf dan @griyabinnawawi.id,” Irun menambahkan.
Irun menjelaskan bahwa Li Scarf yang memproduksi sekitar 300 hingga 2.000 pcs jilbab per bulan selalu berupaya untuk mengembangkan bisnisnya. Beberapa langkah yang dilakukan untuk memajukan bisnis di antaranya yakni dengan mengirim karyawan atau bahkan owner sendiri untuk ikut workshop tentang design, branding, dan marketing. Selain itu, Irun juga aktif bergabung di organisasi semacam Indonesian Fashion Chamber (IFC) untuk belajar kembali, menambah relasi dan pengalaman di bidang fashion.
“Rencana Li scarf ke depan tentunya untuk bisa lebih membanggakan Indonesia pada umumnya dan pesantren pada khususnya. Bisa diterima lebih luas dan melebarkan usaha sampai mancanegara dengan cara yang beretika dan bermartabat,” tutupnya.